Jadi, menurut penjelasan dosenku, ada beberapa cara yang bisa membantu kita buat menentukan kata-kata berawalan me - itu jadinya bagaimana. 1. Konsonan K, T, S, P pada awal kata dasar dan bukan konsonan rangkap luluh atau berubah bunyi apabila mendapat awalan me -. Contoh: Me ng ontrol (kata dasar: k ontrol) Me n iadakan (kata dasar: t iada) Me ny apu (kata dasar: s apu) Me m edulikan (kata dasar: p eduli) 2. Konsonan rangkap tidak berubah . Contoh: Meng kh ususkan (kata dasar: kh usus) 3. Me - menjadi menge - apabila kata dasar bersuku satu --satu kata; satu bunyi. Contoh: Mengebor, bukan membor (kata dasar: bor) Jadi, bagaimana? Masih bingungkah? Wkwk, lagi-lagi, tenang saja. Kita masih punya KBBI V yang bisa diakses dengan sangat mudah--baik luring maupun daring.π
Halo, Pencinta Aksara! Malam ini, kita akan membahas tentang cara-cara untuk mengetahui suatu gabungan kata itu dipisah atau enggak. Jadi, berdasarkan penjelasan Bapak Sriyanto--dosenku bahasa Indonesia sekaligus pengembang pedoman bahasa Indonesia dan salah satu penyusun PUEBI--caranya ada tiga. 1. Jika setiap kata dapat berdiri sendiri , penulisannya dipisah . Contoh benar: Tanda tangan ( tanda bisa berdiri sendiri, begitu pun tangan) Rumah makan Contoh salah: Non aktif ( non itu bentuk terikat, harusnya nonaktif) Non gaji (karena jika kata ini langsung digabung akan menimbulkan kesalahan baca--malah dibaca no nga ji-- maka yang benar adalah non-gaji) 2. Jika masing-masing dapat diberi imbuhan , maka penulisannya dipisah . Contoh: Terima kasih ( terima bisa jadi menerima dan kasih bisa jadi mengasihi kalau diberi imbuhan) Beri tahu 3. Ada sejumlah gabungan kata yang sudah dianggap padu sehingga harus ditulis serangkai . Contoh: Saputangan Kacamata Jadi, bagaimana? M