Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Dunia Tinta-Kaidah Pembentukan Kata dengan Awalan "Me-" (KBBI)

Jadi, menurut penjelasan dosenku, ada beberapa cara yang bisa membantu kita buat menentukan kata-kata berawalan me - itu jadinya bagaimana. 1. Konsonan K, T, S, P pada awal kata dasar dan bukan konsonan rangkap luluh atau berubah bunyi apabila mendapat awalan me -. Contoh: Me ng ontrol (kata dasar: k ontrol) Me n iadakan (kata dasar: t iada) Me ny apu (kata dasar: s apu) Me m edulikan (kata dasar: p eduli) 2. Konsonan rangkap tidak berubah . Contoh: Meng kh ususkan (kata dasar: kh usus) 3. Me - menjadi menge - apabila kata dasar bersuku satu --satu kata; satu bunyi. Contoh: Mengebor, bukan membor (kata dasar: bor) Jadi, bagaimana? Masih bingungkah? Wkwk, lagi-lagi, tenang saja. Kita masih punya KBBI V yang bisa diakses dengan sangat mudah--baik luring maupun daring.😊

Dunia Tinta-Dipisah atau Enggak (KBBI)

Halo, Pencinta Aksara! Malam ini, kita akan membahas tentang cara-cara untuk mengetahui suatu gabungan kata itu dipisah atau enggak. Jadi, berdasarkan penjelasan Bapak Sriyanto--dosenku bahasa Indonesia sekaligus pengembang pedoman bahasa Indonesia dan salah satu penyusun PUEBI--caranya ada tiga. 1. Jika setiap kata dapat berdiri sendiri , penulisannya dipisah . Contoh benar: Tanda tangan ( tanda bisa berdiri sendiri, begitu pun tangan) Rumah makan Contoh salah: Non aktif ( non itu bentuk terikat, harusnya nonaktif) Non gaji (karena jika kata ini langsung digabung akan menimbulkan kesalahan baca--malah dibaca no nga ji-- maka yang benar adalah non-gaji) 2. Jika masing-masing dapat diberi imbuhan , maka penulisannya dipisah . Contoh: Terima kasih ( terima bisa jadi menerima dan kasih bisa jadi mengasihi kalau diberi imbuhan) Beri tahu 3. Ada sejumlah gabungan kata yang sudah dianggap padu sehingga harus ditulis serangkai . Contoh: Saputangan Kacamata Jadi, bagaimana? M...

Dunia Tinta-Puisi Vs Prosa (KBBI)

Berangkat dari kedua definisi di atas yang sudah sangat jelas dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya , terjawab sudah pertanyaan tentang perbedaan puisi dan prosa. Puisi itu terikat, sedangkan prosa enggak. Let's say puisi itu taken , sedangkan prosa itu kita. Nah, puisi ini tuh pacarnya ternyata banyak. Jadi, dia terikat sama "hal banyak" itu. Nama-nama pacarnya antara lain ada Rima, Irama, sama Bait. Sedangkan di satu sisi, prosa itu kita. Jomlo--tambahkan " ngenes " kalau memang perlu. Misal si Bait bikin peraturan A, si Rima bikin aturan B, dan si Irama bikin aturan C buat pacar mereka, ya, ngapain kita peduli, 'kan? Mereka bukan siapa-siapa kita. Oh iya, puisi biasanya punya diksi yang konotatif-- let's say buat merayu pacar-pacarnya atau malah biar dia enggak ketahuan punya pacar banyak. Sedangkan prosa, kan, tadi jomlo. Nah, dia feel free sajalah pas ngomong sama Rima, Irama, dan Bait. Enggak perlu pakai kata-kata indah d...

Dunia Tinta-Huruf Tebal (PUEBI)

1. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring. Misalnya: Kamu harus menggunakan nn untuk menulis nama La nn a Huruf dh , seperti pada kata Rama dh an , tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia. 2. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab. Misalnya: 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kondisi kebahasaan di Indonesia yang diwarnai oleh bahasa standar dan nonstandar, ratusan bahasa daerah, dan ditambah beberapa bahasa asing, membutuhkan penanganan yang tepat dalam perencanaan bahasa. Agar lebih jelas, latar belakang dan masalah akan diuraikan secara terpisah seperti tampak pada paparan berikut. 1.1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia yang heterogen menyebabkan munculnya sikap yang beragam terhadap penggunaan bahasa yang ada di Indonesia, yaitu (1) sangat bangga terhadap bahasa asing, (2) sangat bangga terhadap bahasa daerah, dan (3) sangat bangga terhadap bahasa Indonesia. 1.1.2 M...

Dunia Tinta-Huruf Miring (PUEBI)

Aku baru sadar bahwa ternyata bab sekrusial "Huruf Miring" dan "Huruf Tebal" malah belum aku publish di Dunia Tinta. HURUF MIRING 1. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka. Misalnya: Saya sudah membaca buku Salah Asuhan karangan Abdoel Moeis. Majalah Poedjangga Baroe menggelorakan semangat kebangsaan. Berita itu muncul dalam surat kabar Cakrawala. Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa . Edisi Keempat (Cetakan Kedua). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 🔪 NOTE 🔪 Sebelumnya telah disampaikan materi dari EBI bahwa: "Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat." Perbedaan fungsi ini dengan fungsi huruf miring dalam poin pertama tentu sudah sangat jelas. Contoh: Artikel "Pembunuhan Aktivis" dalam majalah Poedjangga Baroe makin...

Dunia Tinta-"Puan"? (KBBI)

Siapa yang sangat sering menggunakan kata "puan"? Atau sering membaca kata tersebut dalam puisi, sajak, dan sebagainya? Menurut kalian, artinya apa? Aku berani bertaruh--bohongan tapi😆--kalau kalian pasti kebanyakan mengartikannya semacam "tuan". Benar? Nah, arti sebenarnya apa, sih? Jadi, iya, "puan" itu artinya "nyonya"--lawannya "tuan". Jadi, kalau kalian buat sajak buat doi--dan kalian adalah cewek--tapi pakai kata "puan", wajar aku bertanya, "Kamu sudah "belok"? Sini, sama aku saja."😆 P.S. Maaf, part "KBBI"-nya enggak melanjutkan kosakata dulu. Sekian, Wassalam

Dunia Tinta-Menerbitkan Buku Perlu Ketenaran? (Tips)

Sebelum kita masuk ke tips hari ini, ayo kita lihat kenyataan yang dipaparkan salah satu staf penerbit yang sedang booming sejak wattpad juga booming. Dan by the way, tanya-jawab di bawah ini adalah kegiatan grup Welcome Friends 3 tahun lalu--kalau aku enggak salah ingat. Lewat beberapa screenshot -an di atas, kalian pasti sudah bisa menyimpulkanlah, ya, jawabannya apa. Jadi, langsung saja kita membahas tips untuk tidak iri dengan mereka yang telah menerbitkan banyak buku tapi kualitasnya belum menentu. 1. Jangan iri. Jangan iri sama mereka. Semua orang punya rezekinya masing-masing. Dan jika kalian ingin melebihi mereka, seharusnya kalian bisa berpikir lebih bijak tentang selera pembaca, bukan malah mengolok-olok mereka. "Cerita begini dibaca jutaan orang. Alurnya enggak jelas, amanatnya enggak ada, penokohannya alay, tata tulisnya berantakan pula. Ceritaku jauh lebih dari ini tapi tak memiliki pembaca." Jangan sekali-sekali kalian membatin kalimat seper...

Dunia Tinta-Tanda Seru (PUEBI)

Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat. Misalnya: Hidup jones sungguh mengenaskan! Dia sangat cantik! Mari kita budayakan membaca! Buang sampah pada tempatnya! Sial! Benar dia berkata seperti itu? Merdeka!

Dunia Tinta-Kosakata Arkais (KBBI)

Maaf baru update.🤧 Laja : lengkuas Lalak : melalak (menyala, meletup) Lambu : sampan, perahu Lamina : baju dari logam atau baju rantai (untuk berperang) Lampas : halus; mudah tersinggung, lekas marah Lang : selang Langis : habis binasa (punah) semuanya, tumpas Langsir : serdadu (pasukan) bertombak Lanji : pelac*r Lawa : papan yang dipasang melintang sebagai galang (palang) pada perahu dan sebagainya; rintangan; palang jalan Legunder : pasukan berkuda Lejar : sangat penat, sangat capai Lencong : licin, lencun Lenggana : segan, enggan, tidak sudi Lepau : beranda di belakang rumah (untuk dapur dan sebagainya) Lerap : tiruan bunyi derap Lesing : pidato, ceramah yang dibicarakan Letah-letai : lemah sekali, tak berdaya Lik : sebab yanh dicari, dalih Liwa : bendera, panji-panji Lohok : busuk sekali Loklok : mutiara Lorat : dalam kebingungan (kesulitan dan sebagainya); rewel (susah dan sebagainya) Loyar : pengacara, advokat Madar : tidak berperasaan, tebal telinga...

Dunia Tinta-Konflik dan Resolusi (Tips)

Kalian pasti tahu apa itu konflik dan resolusi. Tapi apa kalian tahu makna konflik dan resolusi dalam sebuah cerita? Yups, konflik dan resolusi itu semacam nyawanya cerita. Kalau enggak ada konflik, kenapa harus diceritakan? Dan kalau ada konflik, pasti harus disertai penyelesaian, 'kan? Jadi, ayo kita belajar cara memunculkan dan mengeksekusi konflik! 1. Selalu tampilkan konflik dalam tiap adegan. Kalian tahu adegan tanpa konflik itu terasa bagaimana? Iya, membosankan. Tapi enggak berarti juga kita harus membuat seribu konflik untuk seribu adegan, ya. Cukup satu konflik utama, namun ditampilkan secara bertahap dan mungkin misterius--agar timbul unsur suspense dalam cerita. Ingat, jangan pernah memasukkan adegan yang enggak ada sangkut pautnya sama konflik utama. Adegan penegas watak? Boleh-boleh saja. Tapi alangkah baiknya kalau diselingi konflik juga. Misalnya, aku mau membuat cerita berkonflik utama perubahan diri Parameswara dan apakah dia akan kembali ke dirinya semula. ...

Dunia Tinta-Tanda Tanya (PUEBI)

Tanda Tanya (?) 1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya. P.S. Ingat, tanpa spasi. Misalnya: Mengapa tingkat pertanggungjawaban di sini makin menipis? Semakin banyak perintah tak masuk akal dari orang yang tak mau bertanggung jawab, bukan? Bukankah lucu jika kau menyuruhku mengerjakannya di satu sisi sebagai umpan, namun telah menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah tugasku di sisi lain? Konyol, bukan, jika kau hanya mengerjakan beberapa tugas yang membuat namamu melambung, namun memberi tugas yang berisiko menimbulkan kebencian pada orang lain? 2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. P.S. Dengan spasi dan tanda baca final jika berada di akhir kalimat. Misalnya: Kau menanyakan hal itu padaku kemarin (?). Dia telah mendapat 35 (?) piala.

Dunia Tinta-Kosakata Arkais (KBBI)

Halim : lemah lembut, baik hati Hamun : caci maki yang sangat kasar, sumpah serapah Hiyayat : pemberian hidup Ikhbar : penyampaian berita, pengabaran Ili : ungsi Ilu : bersifat menimbulkan rasa iba (pilu) Imbang : bimbang Inca : kacau Incit : nyahlah, pergilah Intikad : kritik, sanggahan Jamung : suluh yang dibuat dari daun nyiur kering, obor Jariji : jari Jelah, jenguh : terang, jernih, banglas (tentang pandangan) Jelau : jenguk Jendera : nyenyak (tentang tidur), lena, cendera Jeran : kapok, jera Jih, jir : yang menjadi tujuan, sasaran Jil : penjara, bui Kadera : kursi; tandu, usungan Kalar : leher baju Kandis : manis Kanjal : terhenti karena terhalang dan sebagainya Karkun : juru tulis, sekretaris Kasam : dendam, kesumat Kasdu : sudi, suka (akan), berkenan, mau Kasmaran : mabuk berahi, jatuh cinta Kaukab : bintang siarah, bintang berekor Kaus : busur; (ditulis dengan huruf kapital) Sagitarius, Danuh Kawa-kawa : laba-laba Kedau : teriak Kelasak : tikar ...

Dunia Tinta-Tanda Titik Koma dan Titik Dua (PUEBI)

🔪Tanda Titik Koma (;) 1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Misalnya: Jam kerja telah usai; pekerjaanku belum selesai juga. P. S. Ingat, ya, kalimat yang sejenis dan setara. Jadi, harus memiliki pola yang sama. Jadi, harus ada--minimal--subjek dan kata kerja di tiap kalimat yang dipisahkan oleh tanda titik koma. Contoh salah: Aku menari; menonton televisi. Kenapa salah? Kata-kata yang ada di belakang tanda titik koma bukan merupakan kalimat--karena tidak bersubjek--dan tidak setara dengan kalimat depannya. 2. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat majemuk. Misalnya: Lanna membaca koran; Anfi mengerjakan tugas; adiknya bermain bola. 🔪Tanda Titik Dua (:) 1. Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian. Misalnya: Ibu membeli buah-buahan: apel, jeruk, dan nanas. Ingat, harus diberi...

Dunia Tinta-Kosakata Arkais (KBBI)

Masih ragam arkais, ya. Dabir : juru tulis, penulis Daga : perbuatan menentang (perintah dan sebagainya); haus, dahaga Dangka : duga, kira, sangka Dangkap : dekap Dedar : berasa panas (tentang badan) Derana : tahan dan tabah menderita sesuatu (tidak lekas patah hati, putus asa, dan sebagainya) Dergama : fitnah Dominggo : minggu Dungas : dengus Embal : belum kering benar, lembap Erak : lelah; pisah Gabir : kikuk, canggung, tidak tangkas, belum biasa, belum begitu pandai Gegadan : patut, layak, tertib, sopan Gerha : istri, permaisuri

Dunia Tinta-Plot Hole (Tips)

Kalian tahu apa itu plot hole? Yup, plot hole adalah kejanggalan dalam cerita. Misal kita bikin cerpen. Kita menceritakan tokoh A yang menemukan satu penyakit aneh pada salah keluarganya. Nah, di pemakaman si keluarga, A cerita ke temannya kalau keluarganya yang meninggal gara-gara penyakit aneh itu terserang virus mematikan karena kesalahan pada saat sang keluarga dibuat bahan uji coba satu lembaga untuk kepentingan mereka. A menjelaskannya secara detail. Nah, dia saja bilang penyakitnya aneh. Kenapa bisa menjelaskan sedetail itu? Apalagi kalau kita enggak beri keterangan kalau A itu analis yang sangat handal atau semacamnya. Janggal, 'kan? Nah, itulah yang dinamakan plot hole. Contoh yang lebih sederhananya, aku punya tokoh Kenari. Dia bersahabat erat dengan Binara dan seringkali bermain ke rumahnya. Nah, tapi dalam suatu adegan, aku membuat Kenari menelepon Binara untuk menanyakan alamat rumahnya. Itulah plot hole. Bagaimana caranya kita mencegah adanya plot hole dalam cerit...

Dunia Tinta-Tanda Apostrof (PUEBI)

Tanda penyingkat atau apostrof dipakai untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun dalam konteks tertentu. Misalnya: Dia 'kan kusurati. ('kan = akan) Mereka sudah datang, 'kan? ('kan = bukan) Malam 'lah tiba. ('lah = telah) 5-2-'13 ('13 = 2013) Nah, jadi, jangan lagi melewatkan tanda apostrof saat menuliskan "kan" yang berarti "akan" atau "bukan", ya. Soalnya, terlalu banyak yang kayak begitu, sampai aku gemas.😂

Dunia Tinta-Kosakata Arkais (KBBI)

Katanya, sih, mau vakum sampai tanggal dua. Ternyata baru bisa update juga, haha.... Kali ini, masih kosakata bahasa Indonesia ragam arkais, ya. Semoga membantu dan memperluas pengetahuan kita tentang kekayaan bahasa. Cabar : hilang dayanya, tidak manjur (tentang guna-guna, dsb); tawar (tentang hati dan keberanian); lalai, lengah; boros Cacil : sangat kecil dibandingkan yang lain Cekit : patuk Ceku : tekan Celar, celari : kain sutra yang tepinya bersulam benang emas Celih : malas-malas, segan-segan Celomes : lemah, berpenyakitan, merana Cempera : cerai-berai Cetai : robek, koyak Cola-cala : bercakap (bercerita) yang bukan-bukan, beromong kosong, membual Cuak : takut, gentar

Dunia Tinta-Plot Twist (Tips)

Kalian tahu apa yang disebut twist atau plot twist dalam cerita? Yup, resolusi yang benar-benar enggak terduga. Nah, kalau sudah tahu artinya, sudah tahu juga apa pentingnya dan bagaimana cara buat twist yang benar-benar bikin pembaca gigit jari? Ayo, kita bahas sama-sama. 1. Arti penting twist Bagiku pribadi, twist itu amat sangat penting dalam cerita. Iya, hukumnya sunah--enggak ada, tuh, aturan yang mengharuskan adanya sebuah twist dalam sebuah cerita. Tapi sebuah cerita yang bikin geregetan itu biasanya cenderung lebih susah buat dilupakan. Dan kalau susah dilupakan, bisa, 'kan, bikin pembaca ketagihan? Wkwk.... 2. Cara membuat twist yang unch-unch manja Fix, subjudulnya ew banget 🤣🤣🤣 a. Pikirkan sesuatu yang amat sangat out of the box Misal, kita buat cerita fiksi remaja yang sederhana dan biasa-biasa saja. Kita punya tokoh bernama Senja dan Patera, ya, misalnya. Dari awal, kita sudah buat pembaca berpikir kalau akhirnya nanti, Senja juga sama Patera. Misalnya saja ...

Dunia Tinta-Huruf Kapital (PUEBI)

1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Misalnya: Kamu harus makan. Siapa yang melakukan ini? Ayo menyapu! 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. Misalnya: Amir Hamzah Dewi Sartika Halim Perdanakusumah Wage Rudolf Supratman Jenderal Kancil Dewa Pedang Alessandro Volta André-Marie Ampère Mujair Rudolf Diesel Catatan: (1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama jenis atau satuan ukuran. Misalnya: ikan mujair mesin diesel 5 ampere 10 volt (2) Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna 'anak dari', seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas. Misalnya: Lanna bin Anfi Siginting boru Sitanggang Ayam Jantan dari Timur Lanna van Mook 3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. Misalnya: Lanna bertanya, "Kamu paham?" Sambil berkacak pinggang Lanna berseru, "K...

Dunia Tinta-Kosakata Arkais (KBBI)

Di part ini, masih kosakata ragam arkais, ya. Semoga bisa menjadi inspirasi menulis puisi atau cerita. Bahar : laut; sungai (danau) besar Basir : jelas terlihat; terang Bedegap : kuat; tegak Begu : hantu hutan Belu-belai : cerewet; kata-kata lembut dan manis Benara; binara : menara Berkeriau : berteriak; memekik-mekik Berlau : biru Berlengkesa : berkurang; susut Berlimbak-limbak : bertumpuk-tumpuk; bertimbun-timbun Bersat : salah masuk (seperti makanan masuk ke hidung); tersesat Berselirak : berserak Bersendar : mendengkur halus Bersibar : bercucuran; memercik-mercik Bilai : luka panjang di kulit (misal bekas luka cambuk); bilur Buar : boros; suka menghamburkan uang; royal Bumban dafnah : karangan daun-daunan dipakai di kepala sebagai tanda kemenangan dan sebagainya

Dunia Tinta-Suara (KBBI)

Halo. Sudah lama tak berjumpa di Dunia Tinta, ya?😂 Okay. Kali ini, aku mau bahas tentang nada suara. Ini request dari LushBangtan . Semoga membantu, ya. Dalam cerita, kita pasti sudah enggak asing lagi sama yang namanya nada suara manusia. Betul? Dari suara tinggi, serak, dan sebagainya. Nah, ada beberapa suara yang kutahu dan kayaknya sering dipakai. Jika ada salah, mohon koreksinya, ya.😁 1. Kasar Dalam ranah suara, kasar itu biasanya identik dengan bentakan, nada tinggi, dan kata-kata kurang sopan, ya? Nah, itu benar kok. Tapi di KBBI V, kasar enggak ada dalam ranah suara. Kasar lebih cenderung ke perbuatan--artinya enggak lemah lembut. Jadi, kalau mau sampaikan tokoh kita lagi ngomong kasar, lebih baik pakai kosakata "nada tinggi" saja, ya. 2. Rendah Nah, suara yang satu ini identik banget sama ketenangan. Ya, nada rendah itu memang menunjukkan kalau kita tenang. Menggunakan nada rendah di akhir pernyataan juga memberi kesan bahwa kita yakin dengan apa yang kita ny...

Dunia Tinta-Writer's Block (Tips)

Halo, Warga Dunia Oranye! Jumpa lagi dengan Lanna yang menghilang dari dunia oranye untuk sementara. Malam ini, ayo, bahas tentang writer's block. Dari zaman bahula, banyak penulis yang mengeluh tak bisa menulis karena sedang dilanda makhluk satu ini. Pikiran mereka katanya stuck begitu, enggak bisa diajak berkelana ke dunia khayal. Jadi, agar terhindar dari makhluk ini, bagaimana caranya? Enggak, enggak harus mandi bunga tujuh rupa. Cuma satu saja. Simple, kok. Tanamkan keyakinan bahwa writer's block itu enggak ada. Sudah, begitu saja. Writer's block itu enggak ada. Yang ada hanya kemalasan. Jadi, jangan lagi salahkan makhluk tak bersalah yang satu ini. Kalaupun pikiran kita mandek di tengah jalan menulis, coba ingat-ingat lagi. Mungkin ada tugas lain yang lebih penting dan belum terselesaikan, makanya kita kepikiran. Mungkin ada hal lain yang bikin stres, dan kita bukan orang yang makin menggebu dalam menulis saat stres. Mungkin kita sudah kurang tertarik sama nask...