Langsung ke konten utama

Dunia Tinta-Writer's Block (Tips)

Halo, Warga Dunia Oranye! Jumpa lagi dengan Lanna yang menghilang dari dunia oranye untuk sementara.

Malam ini, ayo, bahas tentang writer's block.

Dari zaman bahula, banyak penulis yang mengeluh tak bisa menulis karena sedang dilanda makhluk satu ini. Pikiran mereka katanya stuck begitu, enggak bisa diajak berkelana ke dunia khayal.

Jadi, agar terhindar dari makhluk ini, bagaimana caranya? Enggak, enggak harus mandi bunga tujuh rupa. Cuma satu saja. Simple, kok.

Tanamkan keyakinan bahwa writer's block itu enggak ada.

Sudah, begitu saja.

Writer's block itu enggak ada. Yang ada hanya kemalasan. Jadi, jangan lagi salahkan makhluk tak bersalah yang satu ini.

Kalaupun pikiran kita mandek di tengah jalan menulis, coba ingat-ingat lagi. Mungkin ada tugas lain yang lebih penting dan belum terselesaikan, makanya kita kepikiran. Mungkin ada hal lain yang bikin stres, dan kita bukan orang yang makin menggebu dalam menulis saat stres. Mungkin kita sudah kurang tertarik sama naskah kita. Untuk mengatasinya, buatlah naskah itu menarik kita lagi kayak doi (eh). Mungkin dengan memikir ulang twist-nya, biar kita tertarik lagi.

Jadi, mulai sekarang, jangan kambing hitamkan writer's block, ya. Kasihan.

Note:
Untuk request-nya, belum bisa aku post sekarang, ya. Maafkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Tau" atau "Tahu"?

"Tau" atau "tahu"? Jika Anda membuka KBBI dan mencari dua kata tersebut, maka KBBI akan berkata bahwa arti kata "tau" adalah merujuk pada kata "tahu" dan merupakan nama huruf ke-19 abjad Yunani . Sedangkan arti kata "tahu" adalah mengerti sesudah melihat (menyaksikan, mengalami, dsb), kenal (akan), mengindahkan, mengerti, dan masih banyak lagi . Jadi, yang manakah yang menjadi kata baku?  Lalu bagaimana saat Anda membuka EYD? Pernahkah Anda mencaritahunya di EYD pula? Jika pernah, pasti anda akan menyadari bahwa kata baku yang sebenarnya adalah "tahu". Namun bagaimana bunyi kata itu jika digunakan pada kalimat ini; "Kau tahu bahwa aku sedang makan tahu"? Lalu bagaimana dengan pengucapan Anda saat membaca kalimat tadi? Saya sangat yakin, bila Anda membacanya seperti ini; "Kau tau bahwa aku sedang makan tahu?" Benar? Ya. Sekarang ini, hampir semua rakyat Indonesia mengenal makanan berbahan dasar kedela...

Indonesia akan Hancur karena Utang?

Dalam masa menjelang pemilu sekarang, isu tentang utang negara dijadikan salah satu alat untuk menarik simpati masyarakat.   Cuitan-cuitan tentang utang negara pun makin marak dijumpai. Beberapa cuitan tersebut kebanyakan berisi tentang mengapa Indonesia harus melakukan utang, untuk apa utang dilakukan, mengapa utang malah digunakan untuk membangun infrastruktur yang hanya bisa dinikmati kalangan menengah ke atas, hingga yang paling parah seperti Indonesia akan mengalami krisis moneter dalam keadaan utang negara seperti sekarang. Nah, sebelum membahas semua itu, tentu kita harus mengetahui apa itu utang negara dulu, ‘kan? Jadi, menurut UU Nomor 1 Tahun 2004, utang negara adalah jumlah uang yang wajib dibayar pemerintah pusat dan/atau kewajiban pemerintah pusat yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, perjanjian, atau berdasarkan sebab lainnya yang sah. Selanjutnya, mengapa, sih, Indonesia harus melakukan utang? Mengapa Indonesia ...

Personal Branding Unik dalam Marketing Niagara Fruit

Pengguna media sosial, khususnya platform TikTok, pasti sudah tidak asing dengan kedai jus Niagara Fruit. Mungkin sekilas, tidak ada yang menarik ya, dari kedai jus yang satu ini? Sama-sama jus buah. Ada banyak sekali kedai yang menjual menu serupa. Bahkan di gang kecil dekat rumah saja, bukan tidak mungkin, ‘kan, ada dua atau lebih penjual jus dan salad buah? Mungkin pembeli hanya akan memilih sesuai ketersediaan buah favorit mereka, atau preferensi rasa jus maupun salad masing-masing.             Jadi, apa yang menjadi kelebihan Niagara Fruit hingga bisa viral? Mungkin yang pertama kali terlintas di benak konsumen ketika mendengar Niagara Fruit bukanlah produknya sendiri, melainkan branding yang dilakukan oleh pemilik kedai. Pemilik Niagara Fruit yang akrab dipanggil Ucup merupakan content creator aktif di media sosial, khususnya pada platform TikTok. Dia mengucapkan slogan dan gestur unik di hampir setiap videonya berjualan jus. “Niagara...