Langsung ke konten utama

Dunia Tinta-Suara (KBBI)

Halo. Sudah lama tak berjumpa di Dunia Tinta, ya?😂

Okay. Kali ini, aku mau bahas tentang nada suara. Ini request dari LushBangtan. Semoga membantu, ya.

Dalam cerita, kita pasti sudah enggak asing lagi sama yang namanya nada suara manusia. Betul? Dari suara tinggi, serak, dan sebagainya. Nah, ada beberapa suara yang kutahu dan kayaknya sering dipakai. Jika ada salah, mohon koreksinya, ya.😁

1. Kasar
Dalam ranah suara, kasar itu biasanya identik dengan bentakan, nada tinggi, dan kata-kata kurang sopan, ya? Nah, itu benar kok. Tapi di KBBI V, kasar enggak ada dalam ranah suara. Kasar lebih cenderung ke perbuatan--artinya enggak lemah lembut. Jadi, kalau mau sampaikan tokoh kita lagi ngomong kasar, lebih baik pakai kosakata "nada tinggi" saja, ya.

2. Rendah
Nah, suara yang satu ini identik banget sama ketenangan. Ya, nada rendah itu memang menunjukkan kalau kita tenang. Menggunakan nada rendah di akhir pernyataan juga memberi kesan bahwa kita yakin dengan apa yang kita nyatakan.

3. Bisik, desis, dan desus
Ada yang bingung sama perbedaan ketiga suara ini? Menurut KBBI V, bisik berarti suara desis perlahan-lahan. Ya, bisik itu lebih perlahan dari desis, ya. Kalau desis, artinya itu tiruan bunyi yang lebih lembut dari desus. Sedangkan desus berarti tiruan bunyi orang berbisik. Jadi, dari urutan yang paling tinggi nadanya, ada desus, desis, terus baru disusul sama bisik. Masih bingungkah? Komen saja, ya.😁

4. Serak dan parau atau garau
Iya, serak itu artinya parau, begitu pula sebaliknya. Cuma, dalam pemakaiannya, keduanya punya fungsi yang berbeda, ya. Kalau parau itu lebih condong ke seraknya orang flu dan suara-suara orang yang berat dan dalam banget. Tapi kalau serak itu lebih condong ke suara orang yang terlalu banyak jerit-jerit atau nangis sambil meraung-raung gitu. Oh, iya. Serak itu juga jenis suara yang diakibatkan pernapasan yang tersendat-sendat. Kayak waktu habis nangis begitu.

5. Sengau
Sengau itu suara yang dihasilkan sama bunyi yang keluar dari hidung, ya. Kayak waktu flu begitu. Eits, beda sama parau, ya. Sengau itu lebih ke bindeng gitu loh. Eh, tahu bindeng itu apa?😂 Nah, kalau parau, lebih menerangkan ke suara yang berat gara-gara flunya.

6. Sumbang
Apa arti kata satu ini dalam KBBI V? Yup, artinya enggak enak didengar. Tahu sendirilah, ya, yang enggak enak didengar itu yang bagaimana? Hehe....

7. Lirih
Kalau kata yang satu ini, punya arti lembut. Tapi kayaknya, di cerita-cerita, kata yang satu ini lebih mengarah ke lembutnya orang sedih, kecewa, dan sebangsanya, ya? Entahlah. Tapi yang pasti, artinya lembut. Sudah, begitu saja.😁

Waktu mau nulis ini, kayaknya aku ada banyak ide. Tapi waktu ditulis, kok hilang, ya?🤣

Nanti, ya, kalau aku ingat lagi, aku update. Terima kasih request-nya. Aku terharu ada yang request.🤣

Maaf banget, ya, baru bisa nulis sekarang, padahal bilangnya habis UN. Ternyata aku enggak bisa nahan lagi buat publish Permainkan Senja. Apalagi ada SBMPTN dan konco-konconya. Fix, ini cuma alasan. Aku tetap salah.😆

Pokoknya, sekali lagi maaf. Jangan kapok request, ya.

Salam literasi,
Lanna Anfi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Tau" atau "Tahu"?

"Tau" atau "tahu"? Jika Anda membuka KBBI dan mencari dua kata tersebut, maka KBBI akan berkata bahwa arti kata "tau" adalah merujuk pada kata "tahu" dan merupakan nama huruf ke-19 abjad Yunani . Sedangkan arti kata "tahu" adalah mengerti sesudah melihat (menyaksikan, mengalami, dsb), kenal (akan), mengindahkan, mengerti, dan masih banyak lagi . Jadi, yang manakah yang menjadi kata baku?  Lalu bagaimana saat Anda membuka EYD? Pernahkah Anda mencaritahunya di EYD pula? Jika pernah, pasti anda akan menyadari bahwa kata baku yang sebenarnya adalah "tahu". Namun bagaimana bunyi kata itu jika digunakan pada kalimat ini; "Kau tahu bahwa aku sedang makan tahu"? Lalu bagaimana dengan pengucapan Anda saat membaca kalimat tadi? Saya sangat yakin, bila Anda membacanya seperti ini; "Kau tau bahwa aku sedang makan tahu?" Benar? Ya. Sekarang ini, hampir semua rakyat Indonesia mengenal makanan berbahan dasar kedela...

Indonesia akan Hancur karena Utang?

Dalam masa menjelang pemilu sekarang, isu tentang utang negara dijadikan salah satu alat untuk menarik simpati masyarakat.   Cuitan-cuitan tentang utang negara pun makin marak dijumpai. Beberapa cuitan tersebut kebanyakan berisi tentang mengapa Indonesia harus melakukan utang, untuk apa utang dilakukan, mengapa utang malah digunakan untuk membangun infrastruktur yang hanya bisa dinikmati kalangan menengah ke atas, hingga yang paling parah seperti Indonesia akan mengalami krisis moneter dalam keadaan utang negara seperti sekarang. Nah, sebelum membahas semua itu, tentu kita harus mengetahui apa itu utang negara dulu, ‘kan? Jadi, menurut UU Nomor 1 Tahun 2004, utang negara adalah jumlah uang yang wajib dibayar pemerintah pusat dan/atau kewajiban pemerintah pusat yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, perjanjian, atau berdasarkan sebab lainnya yang sah. Selanjutnya, mengapa, sih, Indonesia harus melakukan utang? Mengapa Indonesia ...

Personal Branding Unik dalam Marketing Niagara Fruit

Pengguna media sosial, khususnya platform TikTok, pasti sudah tidak asing dengan kedai jus Niagara Fruit. Mungkin sekilas, tidak ada yang menarik ya, dari kedai jus yang satu ini? Sama-sama jus buah. Ada banyak sekali kedai yang menjual menu serupa. Bahkan di gang kecil dekat rumah saja, bukan tidak mungkin, ‘kan, ada dua atau lebih penjual jus dan salad buah? Mungkin pembeli hanya akan memilih sesuai ketersediaan buah favorit mereka, atau preferensi rasa jus maupun salad masing-masing.             Jadi, apa yang menjadi kelebihan Niagara Fruit hingga bisa viral? Mungkin yang pertama kali terlintas di benak konsumen ketika mendengar Niagara Fruit bukanlah produknya sendiri, melainkan branding yang dilakukan oleh pemilik kedai. Pemilik Niagara Fruit yang akrab dipanggil Ucup merupakan content creator aktif di media sosial, khususnya pada platform TikTok. Dia mengucapkan slogan dan gestur unik di hampir setiap videonya berjualan jus. “Niagara...