Langsung ke konten utama

Dunia Tinta-Kosakata Arkais (KBBI)

Di part ini, masih kosakata ragam arkais, ya. Semoga bisa menjadi inspirasi menulis puisi atau cerita.

Bahar : laut; sungai (danau) besar

Basir : jelas terlihat; terang

Bedegap : kuat; tegak

Begu : hantu hutan

Belu-belai : cerewet; kata-kata lembut dan manis

Benara; binara : menara

Berkeriau : berteriak; memekik-mekik

Berlau : biru

Berlengkesa : berkurang; susut

Berlimbak-limbak : bertumpuk-tumpuk; bertimbun-timbun

Bersat : salah masuk (seperti makanan masuk ke hidung); tersesat

Berselirak : berserak

Bersendar : mendengkur halus

Bersibar : bercucuran; memercik-mercik

Bilai : luka panjang di kulit (misal bekas luka cambuk); bilur

Buar : boros; suka menghamburkan uang; royal

Bumban dafnah : karangan daun-daunan dipakai di kepala sebagai tanda kemenangan dan sebagainya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Tau" atau "Tahu"?

"Tau" atau "tahu"? Jika Anda membuka KBBI dan mencari dua kata tersebut, maka KBBI akan berkata bahwa arti kata "tau" adalah merujuk pada kata "tahu" dan merupakan nama huruf ke-19 abjad Yunani . Sedangkan arti kata "tahu" adalah mengerti sesudah melihat (menyaksikan, mengalami, dsb), kenal (akan), mengindahkan, mengerti, dan masih banyak lagi . Jadi, yang manakah yang menjadi kata baku?  Lalu bagaimana saat Anda membuka EYD? Pernahkah Anda mencaritahunya di EYD pula? Jika pernah, pasti anda akan menyadari bahwa kata baku yang sebenarnya adalah "tahu". Namun bagaimana bunyi kata itu jika digunakan pada kalimat ini; "Kau tahu bahwa aku sedang makan tahu"? Lalu bagaimana dengan pengucapan Anda saat membaca kalimat tadi? Saya sangat yakin, bila Anda membacanya seperti ini; "Kau tau bahwa aku sedang makan tahu?" Benar? Ya. Sekarang ini, hampir semua rakyat Indonesia mengenal makanan berbahan dasar kedela...

Indonesia akan Hancur karena Utang?

Dalam masa menjelang pemilu sekarang, isu tentang utang negara dijadikan salah satu alat untuk menarik simpati masyarakat.   Cuitan-cuitan tentang utang negara pun makin marak dijumpai. Beberapa cuitan tersebut kebanyakan berisi tentang mengapa Indonesia harus melakukan utang, untuk apa utang dilakukan, mengapa utang malah digunakan untuk membangun infrastruktur yang hanya bisa dinikmati kalangan menengah ke atas, hingga yang paling parah seperti Indonesia akan mengalami krisis moneter dalam keadaan utang negara seperti sekarang. Nah, sebelum membahas semua itu, tentu kita harus mengetahui apa itu utang negara dulu, ‘kan? Jadi, menurut UU Nomor 1 Tahun 2004, utang negara adalah jumlah uang yang wajib dibayar pemerintah pusat dan/atau kewajiban pemerintah pusat yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, perjanjian, atau berdasarkan sebab lainnya yang sah. Selanjutnya, mengapa, sih, Indonesia harus melakukan utang? Mengapa Indonesia ...

Dunia Tinta-Tata Tulis Dialog (PUEBI)

Entah mengapa, saya terlalu bersemangat untuk mem- publish materi yang satu ini. Yup, kesalahan yang paling banyak dalam dunia tulis-menulis memang "penulisan dialog". Di grup Metisazia yang memberikan tugas pada saya untuk memberi materi EBI , materi ini bahkan telah diulang sebanyak enam kali, namun member masih bingung dengan penulisan dialog. Bahkan saya juga banyak menemukan kesalahan ini pada buku-buku cetak. Jadi, ya, this is it , hasil kegregetan saya dari itu semua, hihi.... Semoga membantu😄 BENTUK-BENTUK DIALOG 1. "Akan kubunuh[,]" [u]cap Lyvonne. ◾Sebelum petik menggunakan koma, dan setelah petik tidak kapital. Hal ini dikarenakan kata di luar petik masih merupakan kelanjutan dialog (dialog tag). 2 . "Akan kubunuh[.]" [L]yvonne berucap. "Akan kubunuh[.]" [D]ia mengayunkan paku ke dahi si target. ◾Sebelum petik menggunakan titik, dan setelah petik menggunakan huruf kapital. Hal ini dikarenakan kata di luar petik bukan...